Tribunnews.com, YOGYAKARTA - Timnas Indonesia U-19 pekan lalu menjalani pemusatan latihan Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Setiap sore, penonton yang ingin menyaksikan para pemain idola mereka di timnas U-19 makin bertambah jumlahnya. Mulai dari ibu-ibu, gadis remaja, hingga anak-anak berbondong-bondong menyambangi lapangan.
Beragam cara kemudian dilakukan staf pelatih untuk memproteksi pemain seperti dijemput menggunakan mobil sampai dibonceng sepeda motor.
Salah satu pemain yang diangkut menggunakan sepeda motor adalah penyerang Muchlis Hadi Ning Syaifullah. Penonton sudah berjubel menunggu Muchlis di luar lapangan. Begitu Muchlis keluar, sekejap ia langsung dikepung massa.
Karena jumlahnya terus bertambah, pelatih mental Guntur Cahyo Utomo berinisiatif memanggil rekannya yang membawa sepeda motor. Muchlis pun dijemput dan kerumunan suporter bisa dihindari.
"Besok lagi ya, Mas Muchlis-nya mau istirahat," kata Guntur ramah kepada rombongan suporter yang belum sempat berfoto atau meminta tanda tangan Muchlis.
Latihan di Yogyakarta memang lebih terbuka dibanding saat pelatnas tahap pertama di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2013 hingga 6 Januari 2014.
Rombongan timnas harus berjalan kaki dari hotel menuju lapangan UNY. Jaraknya lebih kurang 300 meter.
Sedangkan saat di Batu, Malang, lokasi lapangan tempat berlatih berada di area hotel. Tidak banyak suporter yang bisa masuk ke dalam area tersebut.
Baca Juga:
Mulan Jameela Tak Mau Akui Ahmad Dhani Sebagai Suaminya
Gede Pasek: Nazaruddin Tahanan Paling Sakti, Anas Bak Tahanan Politik
Ibu Maya Diketahui Sedang Memiliki Masalah Keluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar