Selasa, 18 Februari 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Wanita Ini Jadi Pemred Wanita Pertama di Arab

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Marketing Mobile Apps

This online course focuses on marketing efforts that will increase your app's exposure and establish a mobile app marketing plan. Enroll today for $99.
From our sponsors
Wanita Ini Jadi Pemred Wanita Pertama di Arab
Feb 18th 2014, 05:38

TEMPO.CO, Jeddah – Seperti perempuan Arab Saudi lainnya, Somayya Jabarti tidak diizinkan mengemudi atau »bergerak bebas". Namun, ia akan segera menetapkan agenda berita untuk ribuan pembaca di Arab Saudi.

Seperti diberitakan CNN, Selasa, 18 Februari 2014, Jabarti akan segera menjadi pemimpin redaksi wanita pertama di Arab. Ini menjadi sejarah pertama dalam profesi yang biasa didominasi oleh laki-laki di Arab. Ia telah ditunjuk untuk menjadi pemred surat kabar utama Arab berbahasa Inggris, Saudi Gazette.

Penunjukan Jabarti telah menghasilkan pujian di media sosial Arab. »Ini adalah langkah yang baru untuk Arab Saudi," kata wartawan Arab, Essam Al Ghalib. Namun demikian, masih harus dilihat bagaimana respons masyarakat Arab terhadap masalah ini.

Jabarti akan menggantikan mentornya, Khaled Al Maeena, yang begitu mendukung Jabarti untuk membuat gebrakan. Dalam artikel yang diterbitkan pada Minggu, 16 Februari 2014, di laman surat kabar ini, Al Maeena menuturkan bahwa dia ingin melihat seorang wanita Saudi memasuki benteng yang selama ini didominasi oleh laki-laki.

»Ini bukan pertanyaan tentang gender, melainkan kapasitaslah yang akhirnya menyatakan bahwa ia layak mendapatkan kesempatan ini," katanya.

Di lain pihak, Jabarti melihat penunjukannya merupakan tanggung jawab yang sangat besar baginya. »Ini merupakan profesi yang didominasi laki-laki. Jadi, pasti akan ada tantangan besar nanti," tutur wanita yang memulai karier jurnalistiknya pada 2003 silam itu.

Jabarti akan mengambil alih surat kabar di tengah tantangan yang signifikan terhadap kebebasan pers di Arab Saudi. Reporters Without Borders, sebuah organisasi pers non-profit, baru-baru ini mengatakan Arab Saudi telah masuk ke golongan negara yang memiliki kebebasan pers buruk.

Menurut rganisasi ini, sejumlah wartawan Arab telah ditangkap dan dihukum karena menulis isu-isu sensitif di Arab Saudi, termasuk isu agama dan larangan mengemudi bagi perempuan.

ANINGTIAS JATMIKA | CNN

Terpopuler

Hong Kong Setuju Ada Pelabuhan Militer Cina

106 Orang Tewas dalam Serangan Islamis di Nigeria

Tarif Hotel Meningkat, Jemaah Umrah Saudi Mengeluh

Pasukan Oposisi Memecat Panglima FSA  

Rusia Barter Minyak Iran dengan Reaktor Pembangkit 

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar