TEMPO.CO, Beijing - Cina tidak akan pernah mengakui Amerika Serikat sebagai mediator dalam masalah yang menyangkut Tibet. Pada Jumat lalu, Washington mengundang Dalai Lama dalam pembicaraan perihal kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Tibet yang dilakukan Cina. Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengirim anak buahnya, Sarah Sewall, sebagai koordinator khusus untuk isu Tibet.
"Kami dengan tegas menentang negara asing menggunakan apa yang disebut masalah Tibet untuk mencampuri urusan internal Cina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, Senin, 24 Februari 2014.
Dia mengatakan akan menolak dan tidak mengakui utusan khusus Amerika Serikat untuk masalah Tibet. Amerika Serikat memang menggunakan utusan khusus ini untuk menjadi mediator dan mempertemukan perwakilan Cina dan Tibet. Pada Jumat lalu, Amerika mendesak Cina untuk melanjutkan dialog dengan Dalai Lama guna mengurangi ketegangan.
Cina menyebut Dalai Lama, yang melarikan diri ke India seusai pemberontakan yang gagal pada 1959, sebagai serigala berbulu domba. Dalai dituding menggunakan berbagai cara-cara kekerasan untuk melepaskan Tibet dari Cina. Namun Dalai mengklaim hanya menginginkan otonomi yang seluas-luasnya dan membantah mendukung kekerasan anti-Cina.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan Cina menginjak-injak hak-hak Tibet dengan menggunakan metode brutal untuk menegakkan kekuasaannya. Lebih dari 120 orang Tibet telah membakar diri sejak 2009 sebagai bentuk protes terhadap Cina. Sebagian besar di antara mereka meninggal.
Pasukan Komunis Cina menguasai Tibet pada 1950. Dalam janjinya, setelah merebut Tibet, Cina mengatakan akan membebaskan wilayah terpencil itu dari kemiskinan, eksploitasi, dan stagnasi ekonomi. Namun kondisi yang terjadi justru sebaliknya.
REUTERS | EKO ARI
Terpopuler
Ada Setoran di Balik Label Halal Daging Australia
Pulau Misterius Mendadak Muncul di Laut Bekasi
Twitter Ridwan Kamil Dibanjiri Protes Jam Malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar