Rabu, 05 Februari 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Radiasi di Fukushima Lebih Besar dari Perkiraan

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Start taking a college level music theory class today.

This beginner class is now accessible to aspiring musicians of all ages. Learn all of the basic concepts in an easy to follow manner.
From our sponsors
Radiasi di Fukushima Lebih Besar dari Perkiraan
Feb 5th 2014, 14:24

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Pieter Franken, lulusan Delft University of Technology, memang luar biasa jenius. Dialah penemu alat pendeteksi radiasi iGeigie, yang ukurannya kecil bisa digabung dengan iPhone dan menghasilkan penghitungan Geiger untuk mendeteksi radiasi di suatu tempat dengan mudah dan cepat.

Bahkan dia juga salah stau pendiri proyek Safecast, yayasan yang non profit di Jepang, mendapat penghargaan kehormatan pada Ars Electronica Grand Prix 2012 di Austria.

Apa sih kehebatan Pieter? Kesibukan luar biasa di tempat kerjanya macam-macam, ternyata masih belum membuat dia puas akan karier dan kehidupannya. Maka dia menjadi sukarelawan, setelah membuat alat pendeteksi radiasi tersebut, langsung ke Fukushima, tempat meledak nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, bersamaan dengan gempa bumi skala 9 Richter dan tsunami, bersama tenaga sukarelawan lain mengukur radiasi di sana.

"Setelah kami kumpulkan data radiasi di sana waktu itu, hasilnya empat kali lebih bahaya daripada yang diumumkan pers di Jepang saat itu, jadi saya dan teman-teman kaget sekali dengan kejadian ledakan nuklir tersebut yang ternyata sangat membahayakan banyak orang karena radiasinya sangat kuat dan membahayakan manusia," paparnya khusus kepada Tribunnews malam ini di kantor Safecast, Rabu (5/2/2014).

Data radiasi yang diperoleh diolahnya dan menghasilkan gambar yang mudah dilihat oleh semua orang, dikaitkan dengan satelit, sehingga bisa diperbaharui otomatis, atau data dari si pengumpul di lapangan, lalu dimasukkan data itu ke programnya, diolah dan tampil di internet bisa dilihat gratis bersama, untuk umum tanpa biaya apa pun tanpa peralatan khusus apa pun.

Bahkan sudah dibuatkan aplikasi untuyk iPhone sehingga dari iPhone bisa langsung dilihat data dan gambar radiasi di suatu tempat di bumi yang yang berlevel beraneka ragam.

Dari data dan gambar itulah ketahuan sekali bahwa daerah Fukushima dan sekitarnya hingga kini masih berbahaya, masih berkadar radiasi cukup tinggi terutama dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir tersebut walaupun sudah dimatikan semua saat ini, tetapi radiasi tetap tinggi.

Bahkan gara-gara ledakan nuklir tersebut, sempat terbawa ke selatan ke arah Tokyo dan terbawa hujan  dan hujan yang membawa partikel radiasi itu jatuh ke daerah Kashiwa Ibaraki dekat perbatasan Tokyo, hanya 30 menit ke Ueno Tokyo menggunakan kereta api.

Akibatnya kini penduduk daerah pinggiran Tokyo tersebut, termasuk lokasi tempat Tribunnews saat ini berada, tampaknya memiliki level yang lebih tinggi ketimbang radiasi di tengah kota Tokyo. Meskipun demikian masih dalam batas kewajaran dan aman.

"Siapa pun bisa membawa alat ini, dan bisa merekam data direkam dalam chip yang kecil, lalu bisa digabungkan ke kami sehingga langsung bisa diketahui radiasi setempat. Saat ini baru Jepang menjadi focus utama dan Amerika Serikat, serta beberapa negara lain," paparnya lagi.

Baca Juga:

Fenomena Jokowi Tamparan Bagi Orang Pintar

Rumah Kos Digerebek Diduga Tempat Mesum

Perempuan Misterius Beri Tip Rp 180 Juta ke Pelayan Restoran

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar