TEMPO.CO, London - Seorang wanita berusia 110 tahun yang diyakini sebagai korban tertua dari Holocaust meninggal di London pada hari Minggu. Alice Herz - Sommer, nama wanita ini, adalah seorang pianis Yahudi dan musisi dari Praha.
Pada tahun 1943, Nazi mengirim dia dan anak laki-lakinya ke kamp konsentrasi Theresienstadt, di mana puluhan ribu orang kehilangan nyawa mereka. Suaminya, Leopold, dan ibunya, Sofie, meninggal di kamp itu.
Cucunya, Ariel Sommer, mengkonfirmasi kematiannya pada hari Minggu. Seluruh keluarganya berada di samping tempat tidurnya saat dia menghembuskan nafas terakhirnya.
Herz-Sommer lahir di Praha pada tahun 1903. Bersama putranya, Raphael, ia dibebaskan dari penawanan Nazi pada tahun 1945 ketika Tentara Merah Soviet membebaskan kamp mereka. Mereka beremigrasi ke Israel sebelum menetap di Inggris.
Raphael, seorang pemain cello berbakat dan konduktor, meninggal pada tahun 2001. Film dokumenter berjudul The Lady in Number 6, yang menceritakan kehidupan Herz-Sommer, dinominasikan untuk Academy Award mendatang.
Malcolm Clark, sutradara film itu, menyatakan sangat terhormat bisa memfilmkan kehidupannya yang penuh pelajaran untuk generasi mendatang. "Bahkan saat energinya perlahan-lahan berkurang, semangatnya tak pernah goyah," katanya.
REUTERS | TRIP B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar