TEMPO.CO, KAIRO—Pengadilan Mesir membebaskan 62 pendukung presiden terjungkal, Muhammad Mursi, dan wartawan yang ditangkap sejak musim panas lalu, Ahad 2 Februari 2014. Salah seorang yang dibebaskan adalah juru kamera Al-Jazeera , Mohamed Badr.
Badr dan 61 orang yang dibebaskan sebelumnya dituding terlibat dalam kekerasan dan kerusuhan selama aksi protes di Lapangan Ramses, pusat kota Kairo, Juli lalu. Al-Jazeera membantah tudingan itu dan menyatakan Badr tengah melakukan tugas jurnalistik saat sedang ditangkap.
Wartawan Al-Jazeera lain yang masih ditahan adalah Abdullah al-Shami. Ia ditahan sejak Agustus lalu. Media kini menjadi target aparat Mesir. Pekan lalu, jaksa penuntut Mesir mendakwa 20 wartawan Al-Jazeera. Mereka dituding terlibat dengan kelompok teroris yakni Al Ikhwan Al Muslimun.
Salah satu wartawan Al-Jazeera yang ditangkap adalah Peter Greste. Bekas koresponden BBC ditahan sejak 29 Desember lalu bersama dua produsernya, Mohamed Fahmy dan Baher Mohamed, saat tengah bertemu dengan perwakilan Al Ikhwan.
Akhir Januari lalu, Greste menulis surat dari penjara Tora di kairo. »Penahanan ini adalah serangan terhadap kebebasan berpendapat," demikian tulis dia. Penangkapan terhadap para jurnalis yang bertugas di Mesir membuat PBB prihatin. PBB mendesak otoritas Mesir segera membebaskan mereka.
L BBC | SITA PLANASARI AQUADINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar