TEMPO.CO, Beirut – Dua pengebom bunuh diri menargetkan pusat kebudayaan Iran di pinggiran selatan Beirut, Libanon, pada Rabu, 19 Februari 2014. Menurut pernyataan Kementerian Kesehatan, bom yang meledak pada pagi yang sibuk itu menewaskan setidaknya 7 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Dikutip dari Al Jazeera, ledakan ini dilakukan oleh dua pengebom dari Brigade Abdullah Azzam, yakni sebuah kelompok berafiliasi Al Qaida. Lewat akun Twitter-nya, mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
"Kami akan terus menargetkan Iran dan pihaknya di Libanon sampai tuntutan kami tercapai," kata kelompok itu. Sebelumnya, mereka telah meminta penarikan pasukan Iran dari Libanon. Selain itu, mereka juga meminta pembebasan anggota kelompok mereka yang dipenjara di Libanon.
Sementara itu, di antara 7 korban tewas, seorang di antaranya adalah perwira militer, sedangkan 5 lainnya terdiri atas empat warga sipil dan dua pengebom tersebut.
Tayangan televisi menunjukkan mobil pemadam kebakaran dan tentara mengamankan daerah. Sejumlah ambulans juga disiagakan di sana. Sejumlah mobil rusak parah akibat ledakan ini. Salah satunya bahkan sampai terbalik.
ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA
Terpopuler
Perkosa Gadis Remaja, Serdadu AS Bunuh Diri
Kerja di Kapal Pesiar, WNI Serang Penumpang AS
Nenek Sakti Ini Terobos Pabrik Senjata Nuklir AS
Indonesia Gelar Konferensi Pembangunan Palestina II
Pengebom Kapal Perang AS Tetap Pakai Pengacaranya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar