TEMPO.CO, Kiev – Ada wajah familiar dalam dunia olahraga dalam perundingan antara oposisi dan pemerintah Ukraina yang berlangsung kemarin. Ia adalah Vitaly Klitschko, mantan petinju yang kini terjun ke politik dan merupakan salah satu pemimpin partai opossi Ukraina.
Jika biasanya ia hanya bertarung satu lawan satu dengan lawannya di atas ring, kini ia bergabung dengan 20 ribu orang lainnya yang menentang pemerintah Presiden Viktor Yanukovych di Indepencede Square pada Rabu, 19 Februari 2014, kemarin.
»Darah telah tumpah di jalan-jalan kota Kiev. Ini terjadi karena tindakan penguasa," kata pria berusia 42 tahun ini dalam sebuah video, seperti dikutip dari NBC News. »Oleh sebab itu, kami meminta Yanukovych mundur. Semakin cepat ia mundur maka semakin sedikit darah yang tumpah," tuturnya berapi-api.
Klitschko yang memiliki rekor bertarung 45 menang dan dua kali kalah ini memulai karir politiknya pada tahun 2005. Saat itu ia mengajukan tawaran untuk menjadi walikota Kiev. Juara tinju kelas berat WBA ini kemudian terpilih menjadi anggota parlemen Ukraina pada tahun 2012, hanya beberapa bulan setelah laga terakhirnya sebelum benar-benar pensiun dari dunia tinju.
Saat itu, ia berhasil memukul KO petinju Jerman, Manuel Charr. Kemenangan ini menjadi kemenangan ke-45-nya. Sebelum menggeluti dunia tinju, Klitschko juga pernah berkecimpung di cabang beladiri campuran.
ANINGTIAS JATMIKA | NBC NEWS
Terpopuler
Jong-un Habiskan Rp 7 Triliun Beli Barang Mewah
Somalia Mulai Tinggalkan Praktek Mutilasi Kelamin
Maskapai AS Diperingatkan Soal Bom Sepatu
Mucikari Internasional Dihukum Seumur Hidup
Ratu Kecantikan Venezuela Jadi Korban Kerusuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar