Rabu, 19 Maret 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Inggris Hentikan Kerja Sama Militer dengan Rusia

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Subscribe to Bloomberg Businessweek

Get Bloomberg Businessweek for 84% off what others pay on the newsstand - that's like getting 38 complimentary issues! Sign up today.
From our sponsors
Inggris Hentikan Kerja Sama Militer dengan Rusia
Mar 19th 2014, 10:12

TEMPO.CO, London - Pemerintah Inggris menangguhkan seluruh kerja sama militer dengan Rusia setelah negara tersebut dianggap melakukan "pencaplokan lahan" melalui reunifikasi Crimea ke Rusia. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, Selasa, 17 Maret 2014.

"Kami telah membatalkan latihan Angkatan Laut Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat, juga menangguhkan kunjungan kapal Royal Navy ke Rusia," kata Hague di hadapan Majelis Rendah Parlemen seperti dilansir Ria Novosti, Rabu, 19 Maret 2014. (Baca: Pejabat Top Rusia dan Crimea Dilarang Masuk Eropa)

Sekitar 1,5 juta rakyat Crimea melaksanakan referendum. Sebanyak 96,7 persen pemilih mendukung bergabung dengan Rusia setelah 60 tahun menjadi bagian Ukraina. Setelah referendum, warga Crimea menandatangani perjanjian reunifikasi dengan Moskow.

"Sangat disesalkan mendengar Presiden Putin memilih jalur isolasi, mengingkari warga negaranya sendiri maupun warga Crimea, dan mengingkari kemitraan dengan komunitas internasional serta keanggotaan penuh dari berbagai organisasi internasional," kata Hague.

Para pejabat pemerintah Inggris menggambarkan referendum Crimea sebagai "olok-olokan terhadap praktek demokrasi". Hague juga menyebut krisis di Ukraina sebagai "ujian serius dari keamanan Eropa pada abad ke-21." (Baca: Amerika Tak Akui Referendum Crimea)

"Ini merupakan serangan kepada sebuah negara berdaulat dan merampas tanah yang menjadi bagian wilayahnya dengan tidak menghormati hukum negara itu ataupun hukum internasional," ujarnya.

RIA NOVOSTI | ROSALINA

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar