TEMPO.CO, Baghdad - Pemerintah Irak, Sabtu 22 Februari 2014, mengumumkan 72 jam gencatan senjata di Kota Fallujah untuk memberikan kesempatan bagi upaya damai untuk mengusir militan al Qaeda dari kota itu.
"Operasi militer terhadap target yang dipilih dari kelompok teroris di Fallujah telah dihentikan selama 72 jam mulai Jumat malam sampai Senin 24 Februari 2014 pukul 18:00 waktu setempat," kata Kementerian Pertahanan Irak dalam sebuah pernyataan.
Menurut Kementerian Pertahanan, keputusan itu sebagai tanggapan atas permintaan dari orang-orang di Fallujah, sekitar 50 km sebelah barat dari Baghdad, dan sebagai isyarat niat baik pasukan bersenjata untuk melindungi orang-orang di kota itu dari organisasi teroris.
Seruan itu juga meminta rakyat Fallujah, ulama dan pemimpin suku di sana, untuk mengisolasi kelompok-kelompok teroris dan mengusir mereka dari kota mereka untuk memungkinkan warga kembali ke rumah dan kembali hidup normal.
Provinsi Anbar, yang mencakup Fallujah, dan ibukota provinsi Ramadi, telah menjadi ajang bentrokan sengit yang berkobar setelah polisi Irak membubarkan paksa protes anti-pemerintah di luar Ramadi pada akhir Desember tahun lalu.
Irak telah menyaksikan aksi kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Misi Bantuan PBB untuk Irak, total 8.868 warga Irak, termasuk 7.818 warga sipil dan personel polisi sipil, yang tewas tahun 2013. Ini merupakan angka kematian tahunan tertinggi dalam beberapa tahun.
XINHUA | ABDUL MANAN
Berita Lainnya
Demonstran Ukraina Kuasai Istana Kepresidenan
Bos Kartel Narkoba Sinaloa Meksiko Ditangkap
Matteo Renzi Gantikan Letta sebagai PM Italia
DK PBB Setujui Resolusi Bantuan Kemanusiaan Suriah
Terpilih Jadi Rektor, Ini Komentar Edward Snowden
Korea Utara Sebut Laporan HAM PBB Bohong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar