TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan menggelar Konferensi Kerja Sama Negara-negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD) II di Jakarta, 28 Februari-2 Maret 2014. Konferensi yang akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut juga dihadiri oleh Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah.
»Konferensi akan dihadiri Perdana Menteri Palestina dan juga Menteri Luar Negeri Jepang, yang nanti akan menjadi co-chair bersama-sama Indonesia," kata Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, M. Fachir kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2014.
Gagasan konferensi pertama kali diusung Jepang lantaran melihat banyaknya negara Asia Timur yang memiliki perhatian terhadap pembangunan di Palestina. Konferensi CEAPAD I diselenggarakan di Tokyo pada 14 Februari 2013 dengan tujuan agar bantuan pembangunan kapasitas yang dilakukan tidak tumpang tindih.
»Kita mengidentifikasi kapasitas yang dimiliki negara-negara Asia Timur, agar sesuai kebutuhan Palestina. Diharapkan kegiatan-kegiatan itu dapat berkesinambungan," kata dia. Dalam konferensi pertama tersebut Indonesia menyatakan kesanggupannya untuk menjadi tuan rumah pertemuan CEAPAD kedua.
Dalam konferensi CEAPAD II, Indonesia juga akan menggandeng sektor swasta untuk turut berpartisipasi. Kegiatan terkait yang digelar antara lain pertemuan bisnis dengan para pengusaha Palestina dengan menggandeng Kadin Indonesia. Juga pameran perdagangan yang menggambarkan berbagai potensi Palestina.
Bagi Indonesia, CEAPAD adalah mekanisme koordinasi pelengkap dari komitmen NAASP (New Asian African Strategic Partnership) untuk pembangunan Palestina yang berakhir pada tahun 2013. Momentum penyelenggaraan CEAPAD II di Indonesia kali ini akan dipakai untuk mengkaji kembali berbagai inisiatif kerja sama pembangunan untuk Palestina dan merancang kembali kerja sama/komitmen NAASP tahap kedua.
Direktur Kerja Sama Teknik, Siti Nugraha Mauludiah mengatakan komitmen Indonesia untuk membantu Palestina tahap pertama sudah dilampaui. Dari pembangunan kapasitas terhadap 10 ribu warga Palestina, Indonesia menyanggupi untuk melatih 1.000 orang.
»Sejak 2008-2013, kita sudah melatih 1.200 orang. Saat ini menjadi pertanyaan apakah akan kita stop ataukah akan dilanjutkan," kata Siti. Dia menambahkan konferensi CEAPAD tahun depan bertepatan dengan 60 tahun Peringatan Konferensi Asia Afrika. Palestina adalah satu-satunya peserta KAA 1955 yang belum merdeka hingga sekarang.
NATALIA SANTI
BERITA LAINNYA
Baru Ketemu Risma, Wisnu Sudah Cerita Proyek
Pesan Jokowi untuk Wali Kota Risma: Sabar ya, Bu...
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions
Curhat Wali Kota Risma kepada Elite PDIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar